Penyuluhan Kesehatan
By
p
Perilaku kesehatan mencakupi :
1. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit
Yaitu bagaimana manusia merespon baik secara pasif maupun secara aktif sehubungan denagn sakit dan penyakit.
Perilaku ini dengan sendirinya berhubungan dengan tingkat pencegahan penyakit.
· Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan misalnya makan makanan bergizi dan olahraga.
· Perilaku pencegahan penyakit misalnya memakai kelambu untuk mencegah malaria, pemberian imunisasi. Termasuk juga perilaku untuk tidak menularkan penyakit kepada orang lain.
· Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan misalnya usaha mengobati penyakitnya sendiri, pengobatan di fasilitasi kesehatan atau pengobatan ke fasilitas kesehatan tradisional.
· Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan setelah sembuh dari penyakit misalnya melakukan diet, melakukan anjuran dokter selama masa pemulihan.
2. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan. Perilaku ini mencakup respon terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan,petugas kesehatan dan obat – obat.
3. Perilaku terhadap makanan . perilaku ini mencakup pengatahuan ,persepsi,sikap dan praktek terhadap makanan serta unsur –unsur yang terkandung di dalamnya,pengololaan makanan dan lain sebagainya sehubungan dengan tubuh kita .
4. Perilaku terhadap lingkungan sehat adalah respon seseorang terhadap lingkungan sebagai salah satu determinan kesehatan manusia.lingkup perilaku ini seluas lingkup kesehatan lingkungan itu sendiri.
B. Perilaku Kesehatan Masyarakat
Sumber pengobatan di indonesia mencangkup sektor yang saling terkait, hyaitu pengobatan rumah tangga, pengobatan sendiri, pengobatan medis, dan pengobatan tradisional. Presentase terbesar masyarakat memilih pengobatan sendiri untuk menanggulangi keluhanya. Pengobatan sendiri adalah upaya pengobatan sakit menggunakan obat, berdasarkan pengetahuan dan keyakinan sendiri. Dalam hal swamedikasi berkembang karena berbagai faktor, yakni :
1. Tingkat pengetahuan masyarakat atas penyakit yang di deritanya. Pengatahuan yang di rasa cukup membuat masyarakat mendiagnosis sendiri penyakitnya dan kemudian pengetahuan ini di gunakan untuk mengambil keputusan tentang pengobatan yang dijalaninya sendiri.
2. Tingkat ekonomi .mahalnya biaya kesehatan, dari biaya dokter maupun rumah sakit , membuat pengobatan sendiri menjadi alternatif karena lebih murah.
3. Tingkat keparahan penyakit. Untuk penyakit yang ringan,masyarakat akan memilih swamedikasi. Sedangkan semakin parah penyakit yang dideritanya, maka masyarakat akan memilih pelayanan kesehatan disarana kesehatan yang tersedia.
C. Perilaku Kesehatan dan proses perubahanya
Derajat kesehatan seseorang dipengaruhioleh beberapa faktor yaitu, perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan dan keturunan. Salah satu usaha yang penting didalam upaya merubah perilaku, yaitu dengan melakukan kegiatan pendidikan kesehatan atau yang biasa dikenal dengan penyuluhan. Sejauh mana kegiatan tersebut bisa merubah perilaku masyarakat akan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang ikut berperan dan saling berkaitan dalam proses perubahan perilaku itu sendiri.
1. Konsep Perilaku
Perilaku dari pandangan biologis merupakan suatu kegiatan atau aktifitas organisme yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu aktifitas dari manusia itu sendiri.Skinner (1933) mengemukakan bahwa perilaku merupakan hubungan antara perangsang (stimulus) dan respon. Ia membedakan adanya dua stimulus :
a. Respondent response atau reflektife response
Ialah respon yang di timbulkan oleh rangsangan tertentu. Perangsang seini di sebut elicting stimulus karena menimbulkan respon yang relatif tetap misalnya makanan lezat menimbulkan keluarnya air liur, cahaya yang kuat mata tertup menangis karena sedih, muka merah karena merah dan lain sebagainya.
b. Operant response atau instrumental response
Ialah respon yang timbul dan berkembangnya diikuti oleh perangsangan tertentu. Perangsangan semacam ini ini di sebut reinforcing stimuli atau reinforce karena perangsang tersebut memperkuat respon yang telah dilakukan oleh organisme.
D. Bentuk-bentuk Perilaku
Secara operasional perilaku dapat di artikan sebagai respon organisme terhadap rangsangan tertentu dari luar subyek. Respon ini berbentuk dua macam yaitu :
1. Bentuk pasif atau covert behaviour adalah internal yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara langsung bisa di lihat orang lain, misalnya berpikir, tanggapan, sikap atau pengetahuan.
2. Bentuk Aktif atau over behaviour apabila perilaku ini jelas bisa dilihat.
E. Faktor Penentu (Determinan) perilaku
Menurut Lawrence green (1980) kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua hal pokok yaitu faktor perilaku dan di luar perilaku. Selanjutnya perilaku itu sendiri di pengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:
1. Fakto pembawa (predisposing factor)
Didalamnya termasuk pengetahuan sikap, kepercayaan, nilai-nilai dan lain sebagainya.
2. Faktor Pendukung (enabling factor)
Yang terwujud dalam lingkungan fisik sumber daya, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas dan sarana kesehatan.
3. Faktor pendorong (reinforcing factor)
Yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan maupun petugas lain, teman, tokoh yang menjadi semuanya bisa menjadi kelompok referensi dari perilaku masyarakat.
Dapat disimpulkan bahwa perilaku seseorang atau measyarakat tentang kesehatan di tentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi orang yang bersangkutan. Disamping itu ketersediaan fasilitas kesehatan dan perilaku petugas kesehatan juga mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku.
F. Upaya perubahan perilaku kesehatan
Beberapa strategi untuk memperoleh perubahan bisa di kelompokkan menjadi tiga bagian :
1. Menggunakan kekuatan/kekuasaan atau dorongan
Dalam hal ini perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran sehingga ia mau melakukan perilaku yang diharapkan. Misalnya dengan peraturan-peraturan atau UU yang harus dipatuhi oleh masyarakat. Cara ini menyebabkan perubahan yang cepat akan tetapi biasanya tidak berlangsung lama karena perubahan terjadi bukan berdasarkan kesadaran sendiri.
2. Pemberian Informasi
Adanya informasi tentang cara mencapai hidup sehat, pemeliharaan kesehatan, cara menghindari penyakit, dan sebagainya akan meningkatkan pengetahuan masyarakat. Selanjutnya diharapkan pengetahuan tadi menimbulkan kesadaran masyarakat yang pada akhirnya akan menyebabkan orang berperilaku sesuai pengetahuan yang dimilikinya. Perubahan semacam ini akan memakan waktu lama tapi perubahan yang dicapai akan bersifat lebih langgeng.
3. Diskusi partisipatif
Pengemabangan dari cara kedua dimana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya searah tetapi dilakukan secara partisipatif. Hal ini berarti bahwa masyarakat bukan hanya penerima yang pasif tetapi juga ikut aktif berpartisipasi di dalam diskusi tentang informasi yang di terimanya. Cara ini memakan waktu yang lebih lama dibanding cara kedua ataupun pertama akan tetapi pengetahuan kesehatan sebagai dasar perilaku akan lebih mantap dan mendalam sehingga perilaku mereka juga akan lebih mantap. Apapun cara yang dilakukan harus jelas bahwa perubahan perilaku akan terjadi ketika ada partisipasi suka rela dari masyarakat, pemaksaan propaganda politis yang mengancam akan tidak banyak berguna untuk mewujudkan perubahan yang langgeng.
Posting Komentar